Sofian Yap

Wednesday, March 11, 2009

Sofian Yap
Demi Bisnis, Tinggalkan Sinetron

***********************************************************

Alumnus SMA Xaverius 1 Palembang ini sempat berprofesi sebagai DJ (Disc Jockey) di sebuah diskotek terkenal di Jakarta dan bermain sinetron. Kini ia lebih berkonsentrasi pada bisnisnya. Siapa Xaverian ini, simak wawancara koresponden Gita, Hendry Filcozwei Jan dengan ayah Shella Niomi (9 tahun) ini.

***********************************************************

“Ini siapa ya?” tanya suara di ujung sana ketika Gita menghubungi HP-nya. “Kami dari majalah Gita, ingin mewawancarai Kak Sofian untuk rubrik TEXAS,” jawab Gita. “Oh… dari Gita. Boleh saja, tapi jangan sekarang ya? Sekarang saya lagi sibuk,” lanjutnya. Setelah berbincang sejenak, akhirnya dicapai kesepakatan wawancara akan dilakukan beberapa hari kemudian. Berikut petikan wawancaranya.


“Tolong cerita dong, bagaimana awal karir Kak Sofian sebagai DJ” tanya Gita. “Awalnya saya ikut kursus DJ pada masa kuliah. Setelah tamat, saya mencoba mempraktikkan ilmu yang saya dapat. Saya diterima kerja sebagai DJ di
King Palace, Palembang. Saya kemudian berpikir, kalau ingin lebih berkembang, saya harus mengembangkan karir saya di Jakarta. Saya nekat ke Jakarta, syukurlah cita-cita saya tercapai. Saya diterima dan dipercaya sebagai DJ di Stardust Discotheque, Jakarta.”


“Selain jadi DJ, Gita pernah lihat Kak Sofian main sinetron. Cerita dong bagaimana awal keterlibatan Kak Sofian di sinetron” tanya Gita lagi. “Waktu saya kerja di Stardust saya disamperin oleh penulis cerita dari sebuah PH (Production House –red). Saat itu saya ditanya mengenai kehidupan seorang DJ. Saya ceritakan pengalaman dan dunia kerja seorang DJ. Tak disangka, selesai diwawancara saya langsung ditawari untuk main sinetron. Sempat kaget juga sih… Tapi saya pikir, mengapa tidak saya ambil saja tawaran ini? Kesempatan emas seperti ini tidak akan datang dua kali. Makanya saya terima tawaran itu. Saya bersyukur mendapat kesempatan mengekspresikan kemampuan akting saya di sinetron,” jelas penyuka parfum Hugo Boss dan Benetton ini.


“Apa saja judul sinetron yang telah Kak Sofian bintangi? Terus, Kak Sofian berperan sebagai apa?” kejar Gita. “Yang pertama: sinetron laga Kucing-Kucing Hitam (KKH). Saya berperan sebagai seorang Interpol keturunan
Korea. KKH ditayangkan di SCTV, kalo nggak salah tahun 1994. Yang kedua: sinetron drama Kembang Jakarta (KJ). Di KJ saya berperan sebagai anak seorang pengusaha. KJ ditayangkan di Antv tahun 1995/ 1996,” terang anak pertama dari 3 bersaudara ini.



Sofian Yap. Atas: bersama pemain sinetron, tengah: bersama keluarga, bawah: bersama kru sinetron.


“Kak Sofian masih jadi DJ dan main sinetron sampai sekarang?” Gita penasaran. “Sudah nggak lagi. Yang tawarin main sinetron sih masih ada.” “Lho… mengapa?” Gita heran. “Setelah saya pertimbangkan, saya putuskan untuk konsentrasi di bisnis saja. Saya merasa prospek bisnis saya lebih baik daripada terus bermain sinetron,” terang suami Ani Kuntadi ini.


“Kalau boleh tahu, apa bisnis Kak Sofian sekarang?” Gita ingin tahu. “Saya menjual minuman siap saji (impor teh) dan jadi importir sound system dari
Brazil.” “Ngomong-ngomong, Kak Sofian ‘kan sudah menetap di Jakarta. Apa masih sering pulang ke Palembang? Maséh pacak dak bahaso Pelembang?” pancing Gita. “Maséh, mano biso lupo bahaso daerah déwék. Kalu ado waktu kosong, aku pasti balék Pelembang. Jugo kalo ado proyek sound system,” ujar Kak Sofian dengan logat Palembang kental.


“Masih ingat kenangan masa sekolah di SMA Xaverius 1
Palembang?” Gita coba memancing memori Kak Sofian. “Wah… lupa-lupa ingat (banyak yang lupa daripada yang ingat -red). Kelas I wali kelas saya Pak Kendro (sekarang Kepala Sekolah –red.) Kelas II saya lupa, kelas III wali kelas saya Bu Lusi (Lucia Maria –red.). Banyak yang sudah lupa, sudah lama sih… Harap maklum ya?” terang alumnus tahun 1988 ini.


“Pertanyaan terakhir, apa pesan untuk adik-adik pembaca Gita?” “Selama hidup kita, kita harus terus belajar. Belajar dalam arti pengalaman, ambillah ilmu sebanyak-banyaknya dari pengalaman. Oh ya, titip salam buat semua guru” Kak Sofian mengakhiri wawancara dengan Gita. (
zwei)



Biodata Kak Sofian Yap


Nama lengkap : Sofian
Nama populer : Sofian
Yap
Tempat, tgl lahir :
Palembang, 03-10-1969
Status : Anak pertama dari 3 bersaudara
Tinggi & berat : 175 cm, 73 kg
Nama istri : Ani Kuntadi
Nama anak : Shella Niomi (lahir
11-03-1995)
Hobby : badminton, dengerin lagu, pelihara anjing
Warna favorit : biru, putih
Parfum Favorit : Hugo Boss, Benetton
Makanan favorit : pizza, kambing, singkong
Pakaian favorit : kaos oblong


Dimuat di Gita edisi Juni 2004, hal. 47-48


NB:
Sofian Yap meninggal dunia Oktober 2008 (kalau tak salah info 10 Oktober 2008). Selamat jalan Ko Sofian...